Sabtu, 20 April 2024
  • (0473) 21001
  • disnakkeswa@luwuutarakab.go.id

Selain Pembukaan Akses Jalan, Pemprov Sulsel Gagas Ranch Ternak di Wilayah Seko

Selain Pembukaan Akses Jalan, Pemprov Sulsel Gagas Ranch Ternak di Wilayah Seko ''FGD Pengembangan Sapi Potong Wilayah Seko''

Luwu Utara, -- Pemerintah Provinsi Sulsel memberi perhatian besar pada pembangunan di wilayah terpencil Luwu Utara, khususnya Kecamatan Seko dan Rampi.

Selain pembukaan akses jalan ke Kecamatan Seko yang akan dimulai pada awal 2019, Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih, Prof. Nurdin - Sudirman Sulaiman, juga menggagas pengembangan kawasan/padang pengembalaan (Ranch Ternak) sapi potong wilayah Seko.

"Ini salah satu program unggulan pak Gubernur dan tentu saja sebagai Pemerintah Daerah mewakili masyarakat menyambut baik program ini. Minggu kemarin bersama tim TP2D Sulsel kita sudah meninjau Ranch Ternak di Desa Sumillin Kecamatan Masamba," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat FGD dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel terkait Pengembangan Kawasan Sapi Potong, Senin (19/11) yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati.

Kecamatan Seko yang memiliki luas wilayah paling besar di Luwu Utara, kata Indah memang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. "Populasi ternak didominasi oleh sapi dan kerbau, data terakhir sapi 2233 ekor dengan wilayah pengembangan di Desa Lodang, Padangbalua, sedang kerbau 5575 ekor di wilayah Desa Taloto, Marante, Tirobai, Padangraya, Padangbalua dengan potensi wilayah pengembangan sekitar
300 Hektare (Ha)," paparnya.

Sementara di Kecamatan Rampi yang merupakan wilayah terluas kedua dan berada 86 KM dari ibukota kabupaten data terakhir sapi 1154 ekor di Desa Sulaku, Dodolo, Onondowa, dan Leboni. "Dengan ternak 1000 ekor di Dodolo dan Tedeboe. Adapun potensi lahan pengembangan sekitar 300 Ha di Seko termasuk yang dihibahkan masyarakat. Juga terdapat 100 Ha di Kecamatan Rongkong masing-masing di Desa Kanandede dan Desa Komba. Kami mengapresiasi pelaksanaan FGD ini dan berharap bisa melahirkan ide/gagasan untuk pengembangan kawasan. Penting untuk diperhatikan bahwa pada dasarnya pembangunan ini harus melibatkan masyarakat sebagai syarat mutlak," pesan Indah.

Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Abd. Azis menuturkan infastruktur di Seko sangat menunjang dalam pengembangan kawasan sapi potong. "Berharap diskusi kita dapat berkembang dan dapat memberikan hasil serta rujukan ke tingkat selanjutnya untuk menyusun master plan. Pak Gub juga berharap Sulsel khususnya Seko bisa menjadi daerah lumbung sapi dengan kualitas sapi sama dengan kualitas sapi Jepang," tuturnya. (Rn)/Trn)